Pengembaraan Saka Bhayangkara Seyegan 2025: 25 KM Menempa Jiwa Satya Laksana

Pengembaraan Saka Bhayangkara Seyegan 2025: 25 KM Menempa Jiwa Satya Laksana

Minggu, 18 Mei 2025 — Sore ini, saya mendapat kehormatan untuk menghadiri sekaligus menutup kegiatan Pengembaraan Saka Bhayangkara Seyegan, sebuah perjalanan penuh makna yang menempuh jarak total 25 kilometer. Kegiatan ini merupakan bagian dari latihan tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Saka Bhayangkara Kwarran Seyegan.

Rute Pengembaraan: Menapak Sejarah dan Nilai Juang

Pengembaraan dimulai dari halaman SMK Negeri 1 Seyegan, tempat pelepasan peserta yang didominasi oleh anggota Pramuka Penegak. Titik pertama yang menjadi Pos 1 adalah Monumen Brimob Rewulu yang berlokasi di Dusun Sengon Karang, Argomulyo, Sedayu, Bantul — tempat bersejarah yang menyimpan nilai-nilai pengabdian dan ketangguhan pasukan keamanan.

Dari sana, peserta melanjutkan perjalanan menuju Pos 2 di Museum Jenderal Besar H. M. Soeharto, tempat yang sarat pembelajaran tentang kepemimpinan dan nasionalisme. Perjalanan dilanjutkan kembali hingga Pos 3, sekaligus pos terakhir yang kembali mengarah ke pangkalan di SMK Negeri 1 Seyegan.


Penyematan Brevet dan Pengukuhan Danton

Dalam apel penutupan, saya diberi kesempatan untuk menyematkan brevet khusus pengembaraan kepada para peserta yang telah lolos klasifikasi dan menyelesaikan seluruh rute dengan semangat Satya dan Dharma. Selain itu, saya juga turut mengukuhkan Komandan Regu (Danton) Putera dan Puteri sebagai simbol kelulusan dan kepemimpinan baru di internal Saka Bhayangkara Seyegan.

“Pengembaraan bukan hanya soal jarak, tapi soal menempuh ketangguhan, belajar bersatu, dan membentuk karakter lapangan,” ujar salah satu instruktur senior dalam sesi refleksi.

Saka Bhayangkara Seyegan: Konsisten dan Siap Tanggap

Saka Bhayangkara Seyegan selama ini dikenal konsisten menjalankan latihan rutin yang tidak hanya mencakup Materi Penanggulangan Bencana dan Keamanan, namun juga pembinaan karakter melalui pengembaraan dan adat khusus yang menjadi tradisi internal. Kesiapsiagaan mereka dalam hal kemanusiaan dan tanggap bencana menjadikan Saka ini sebagai salah satu unit unggulan di wilayah Sleman.

Lebih dari sekadar latihan fisik, kegiatan ini mengajarkan disiplin, kepemimpinan, tanggung jawab, dan pengabdian sosial — nilai-nilai yang sangat dibutuhkan oleh generasi muda masa kini.

Sebuah Kehormatan Pribadi

Di akhir kegiatan, saya menerima anugerah Warga Kehormatan Saka Bhayangkara Seyegan. Sebuah momen yang membuat saya terharu dan bangga bisa menjadi bagian kecil dari perjalanan besar mereka selama satu dekade ini.

“Atas kontribusi aktif Kak Bambang Pamungkas selama 10 tahun ini, kami beri anugerah warga kehormatan,” ujar Kak Subandoko, S.H. Pamong Saka Bhayangkara Seyegan saat pengumuman apel.

Saya berharap semangat ini terus dijaga dan diwariskan, agar Pramuka bukan hanya dikenal dengan seragamnya, tapi juga dengan aksi, keberanian, dan pengabdiannya.

#PengembaraanPramuka #SakaBhayangkaraSeyegan #SatyaLaksana #SMKSeyegan #GerakanPramukaSleman

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama